Senin, 31 Oktober 2011

KNPI Bantu Bangun Pemuda Kab. Poso

PELOPOR, POSO, Sumpah Pemuda ke-83 disikapi oleh KNPI Kab. Poso dengan pembangunan karakter dari pemuda itu sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Sdr. Anggun Liputra sebagai Ketua KNPI Kab.Poso.

Saat ini perlu adanya peningkatan sumber daya manusia terutama yang berasal dari kalangan pemuda dan pemudi di wilayah Kab. Poso. Karena hal ini berkaitan dengan pengendalian diri mereka terhadap hal-hal ataupun isu-isu yang dapat memecah belah bangsa ini, ucapnya.

Rencana KNPI Kab. Poso akan memprogramkan pendidikan atau pelatihan guna meningkatkan sumber daya manusia khususnya generasi muda melalui seminar-seminar ataupun dialog-dialog wawasan kebangsaan agar jiwa para pemuda dan pemudi ini dapat bersemangat kembali dalam menempuh hidup dan membangun Indonesia pada umumnya dan Kab. Poso pada khususnya, katanya.

Untuk mensukseskan program yang akan pihaknya laksanakan nantinya, tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kab. Poso. Karena dengan adanya dukungan pemerintah, KNPI dapat melaksanakan niat baik ini demi para pemuda yang ada di Kab. Poso ini, imbuhnya.

Gubernur Sulawesi Tengah Pimpin Pembukaan Festival Danau Poso ke-14

PELOPOR, POSO, Arena Festival Danau Poso (FDP) ke-14 pada sore itu terlihat ramai akan masyarakat. Pembukaan FDP kali ini dipimpin oleh Gubernur Sulawesi Tengah yang tiba di tengah-tengah para peserta festival.

Sua'ib Djafar, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah/Ketua Panitia FDP ke-14, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam FDP ke-14 ini adalah ''Rajut Kebersamaan dan Wujudkan Sapta Pesona''. Tema ini juga dilaksanakan dengan semangat ''Sintuwu Maroso'' karena diadakan di Kab. Poso.

Adapun peserta yang mengikuti FDP ke-14 berasal dari Kab. Poso, Kab. Parimo, Kab. Sigi, Kab. Donggala dan Kota Palu. Jumlah peserta secara keseluruhan berjumlah 531 orang.

Piet Inkiriwang, selaku Bupati Poso, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada undangan yang telah hadir di FDP ke-14 ini. Selaku tuan rumah, Kab. Poso memohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam pelaksanaan FDP ke-14 ini. Silahkan menikmati suasana dan kondisi dari Tentena ini.

Adapun Longki Djanggola (Gubernur Sulawesi Tengah) menyampaikan terima kasih kepada Kab. Poso sebagai tuan rumah FDP ke-14 ini dengan didukung situasi dan kondisi masyarakat yang sudah semakin kondusif.

Pariwisata Sulawesi Tengah memang ketinggalan dibandingkan dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Kami juga sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pariwisata Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah dengan mengikuti berbagai macam pameran promosi yang ada. Diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional sebanyak 7,7 juta wisatawan, ucapnya.

Sulawesi Tengah ini memiliki banyak sekali potensi wisata yang harus lebih dieksploitasi, misalnya potensi wisata budaya, potensi wisata petualangan dan potensi wisata alam. Kemudian pemerintah dan swasta bekerja sama dalam mengelola potensi ini dan menyelenggarakan event-event budaya. Dengan demikian, pariwisata di Sulawesi Tengah mengalami kemajuan, imbuhnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus berupaya untuk pembangunan infrastruktur, pengelolaan objek jek wisata yang lebih profesional dan pembangunan akses jalan masuk tempat wisata. Pihaknya juga sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan RI terkait pembukaan bandara di Kab. Touna dan Kab. Morowali, ungkapnya.

Pihaknya juga akan meningkatkan kualitas acara dari FDP setiap tahunnya. Pada kahirnya, semoga acara ini dapat berjalan tertib dan lancar. Kemudian para peserta dapat bersaing secara sportif, pesannya.

Program Penghijauan Berjalan Lancar

PELOPOR, POSO, Program penghijauan dari Pemerintah Pusat berjalan dengan baik di Kab. Poso ini. Hal ini terlihat dari antusiasme yang dimiliki oleh para kelompok tani yang turut serta dalam program tersebut, imbuh Sdr. Alex Tangkedatu, Kabid. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Poso, yang baru-baru ini ditemui di kantornya.

Beliau menambahkan bahwa untuk Kab. Poso, program ini sudah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, baik untuk pembibitan maupun untuk target tempat menanam pohon tersebut.

Bahkan sudah ada kelompok tani yang melakukan penanaman meskipun dananya belum cair. Hal ini menandakan bahwa kesadaran dan keinginan masyarakat yang begitu besar untuk menyelamatkan bumi dari bencana alam yang diakibatkan hutan yang sudah gundul karena sudah ditebang.

Sampai saat ini baru tiga kabupaten saja yang sudah melakukan penanaman, yakni Kab. Poso, Kab. Touna dan Kab. Donggala. Adapun jenis bibit pohon yang ditanam adalah cempaka dan nantu, ungkapnya.

Minggu, 30 Oktober 2011

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Poso Latih Pemandu Wisata

PELOPOR, POSO, Dengan melihat begitu besar potensi wisata dari Kab. Poso ini, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Poso menyelenggarakan pelatihan terpadu pemandu wisata. Pelatihan ini diikuti oleh para pemandu wisata yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Kab. Poso.

Dalam pelatihan ini, hadir Bpk. Amjad Lawasa selaku Sekretaris Daerah Kab. Poso, yang dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa pariwisata harus menjadi ikon Kab. Poso mulai saat ini. Sebelum timbul kerusuhan, pemasukan terbesar bersumber dari bidang pariwisata. Pada tahun 1997an, wisatawan yang masuk ke Kab. Poso sekitar 50.000 orang. Jalur masuk pariwisata sekarang melalui Luwuk dan Gorontalo. Padahal dahulu jalur masuk tersebut berada di Toraja-Tentena atau Palu-Poso-Tojo Una-Una. Jika pariwisata berkembang, maka bidang-bidang lain yang berhubungan dengan pariwisata juga ikut berkembang termasuk bidang perekonomian.

Oleh karena itu, pariwisata ini harus dijaga seperti yang tertera dalam slogan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yaitu Sapta Pesona. Adapun pihak yang menjaga hal tersebut tidak hanya pemerintah saja, tetapi juga seluruh elemen masyarakat juga ikut terlibat. Dengan demikian, pariwisata di Kab. Poso akan maju. Menjadi seorang pemandu wisata yang baik harus mengetahui bahasa daerah, sejarah daerah dan menguasai bahasa asing, ucap Sekdakab Poso.

Kemudian Kadis Pariwsata dan Kebudayaan Kab. Poso, Bpk. Amir Kiat menyampaikan antara lain program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Poso mencanangkan program yang bertujuan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pariwisata yang ada di Kab. Poso. Kemudian pihaknya akan merencanakan pembangunan rumah adat di setiap kecamatan se-Kab. Poso. Rutin memasang baliho untuk mempromosikan wisata yang ada di Kab. Poso. Program pengelolaan kekayaan budaya juga masuk ke dalam program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah. Perwujudan program tersebut akan dibangun patung atau monumen yang melambangkan kebudayaan Kab. Poso. Lalu membangun minimal satu sanggar seni di masing-masing kecamatan yang adi di Kab. Poso.

Jumat, 21 Oktober 2011

Pekan Budaya dan Festival Danau Poso

PELOPOR, POSO, Festival terbesar yang ada di Bumi Sintuwu Maroso kembali diadakan pada bulan Oktober 2011 ini. Acara kebudayaan ini diawali dengan Pekan Budaya kemudian dilanjutkan dengan Festival Danau Poso. Bpk. Dharmanto, SH, selaku Kabag. Humas dan Infokom Kab. Poso menyampaikan bahwa pada hari Jumat, 21 Oktober 2011, merupakan pembukaan pekan budaya ke-5 di Tentena dalam rangka memeriahkan acara Festival Danau Poso ke-14 di Tentena. Pekan budaya ini dimeriahkan oleh masyarakat kecamatan se-kabupaten. Sedangkan untuk Festival Danau Poso lebih besar lagi, karena acara ini tingkat propinsi.

Pemerintah Kab. Poso dalam hal ini ingin mempromosikan kebudayaan dan pariwisata yang ada di Kab. Poso ini. Kemudian dengan menjadikan pariwisata sebagai ikon kabupaten, maka pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah. Dengan adanya pariwisata yang baik, maka akan menarik para investor masuk ke Kab. Poso.

Pemerintah Kab. Poso juga ingin menunjukkan kepada seluruh dunia baik domestik maupun internasional bahwa Kab. Poso ini sudah aman dan tertib. Tidak seperti orang kira yang masih dalam kerusuhan.

Adapun Pekan budaya ini mengundang seluruh pejabat pemerintahan di Kab. Poso. Kemudian untuk Festival Danau Poso akan mengundang Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Gubernur Sulawesi Tengah, para investor dan bupati seluruh Sulawesi Tengah.

Minggu, 16 Oktober 2011

Perkembangan Harga Sembako

PELOPOR, POSO, Perkembangan harga sembako akhir-akhir ini secara umu tidak ada perubahan yang signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Kabid. Industri dan Perdagangan, Bpk. Sarifuddin Haminuddin, SH yang ditemui di kantornya.

Menurut pantauan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Poso harga sembako terakhir untuk bulan September 2011 adalah harga beras rata-rata berkisar pada Rp. 6.500,- hanya jenis Super Win yang mencapai angka Rp. 7.000,-. Kemudian harga gula pasir dalam negeri mencapai Rp. 10.000,- dan gula pasir impor Thailand mencapai harga Rp. 11.000,-. Untuk harga minyak goreng merk Bimoli (620 ml) mencapai Rp. 11.000,-. Minyak Kelapa berkisar pada harga Rp. 9.000,-.

Harga daging sapi mencapai Rp. 70.000,-/kg dan daging ayam Rp. 40.000,-/kg. Telur ayam kampung mencapai Rp. 2.500,- dan ayam ras mencapai Rp. 1.100,-. Sedangkan untuk minyak tanah yang berasal dari pangkalan sebesar Rp. 2.900,- dan dari pengecer sebesar Rp. 6.000,-

Harga jual Kopra mengalami peningkatan dari Rp. 4.400,- menjadi Rp. 4.500,-. Untuk harga cokelat mengalami penurunan dari Rp. 21.000,- menuju Rp. 20.000,-. Kemudian harga Kopi turun dari Rp. 40.000,- menjadi Rp. 39.000,-. Sedangkan untuk harga cengkeh mengalami kenaikan dari Rp. 123.000,- menjadi Rp. 130.000,- dan harga cabe keriting meningkat dari Rp. 14.000,- menjadi Rp. 16.000,-.

Pendidikan Alami Peningkatan

PELOPOR, TOUNA, Pada masa lalu, bidang pendidikan bukan lah prioritas utama di Kab. Touna. Hal ini perlu diingat dan direnungi oleh masyarakat Kab. Touna. Setiap oknum SKPD hanya menjadikan hal tersebut sebagai ajang seremonial belaka dan tidak mempertimbangkan pendidikan untuk masyarakat Kab. Touna di masa yang akan datang. Jika pendidikan terus berkembang hingga menjadi kebanggaan bagi Kab. Touna baik di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah maupun di tingkat nasional.

Saat ini perkembangan dunia pendidikan di Kab. Touna semakin baik dan teruji kualitasnya. Adapun indikator peningkatan tersebut adalah angka kelulusan siswa dan siswi pada tingkat dasar dan tingkat menengah mencapai 90 persen pada tahun 2010 lalu. Hal ini dapat dijadikan barometer perkembangan pendidikan di Kab. Touna.

Keberhasilan pendidikan di tanah “Sivia Patuju” ini, tidak lepas dari guru-guru yang berusaha mendidik dengan profesional, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula. Ditambah dengan adanya sekolah gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Program BOSDA yang tidak dimiliki oleh kabupaten lain di Sulawesi Tengah, bahkan program ini terlaksana dengan baik sampai saat ini.

Seluruh keberhasilan ini tidak lepas dari peran Kepala Dinas Pendidikan Kab. Touna, Bpk. Arspan Pendo’o, S.Pd, yang terus bekerja dan membuat terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan pendidikan di Kab. Touna. Oleh karena itu, bapak yang murah senyum ini dapat dikatakan sebagai pelopor pendidikan di Kab. Touna ini. Dengan dukungan dari Bupati Touna, Drs. H. Damsik Ladjalani dan Wakil Bupati Touna, Jamal Djuaredjo, maka segala macam program pendidikan di Kab. Touna dapat terlaksana dengan baik.

Semua ini akan menjadi sia-sia, jika masyarakat Kab. Touna tidak peduli akan pendidikan. Maka sudah seyogyanya bahwa semua elemen masyarakat mendukung program pendidikan yang ada di Kab. Touna. Dengan demikian, Kab. Touna dapat menjadi kabupaten pendidikan di Sulawesi Tengah. Elg.

Minggu, 09 Oktober 2011

HUT TNI Ke-66 di Kab. Poso

PELOPOR, POSO, Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-66 di Kab. Poso dihadiri oleh Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Muhammad Nizam sekaligus menjadi inspektur upacara HUT TNI.

Dalam amanatnya beliau menyampaikan bahwa tema HUT TNI ke 66 memiliki tema "Dengan keterpaduan dan profesionalisme TNI bersama komponen bangsa siap menjaga dan menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI". Mewakili Panglima TNI untuk menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya kepada anggota TNI, para bintara, tamtama dan pegawai sipil TNI yang selama ini bekerja keras demi Indonesia.

TNI selalu bekerja sebaik mungkin dan mengedepankan lapor cepat untuk deteksi dini untuk mencegah segala macam yang membahayakan daerah tersebut. Oleh karena itu, Presiden RI telah menambah anggaran pertahanan RI untuk membeli alutsista yang bertujuan menunjang kinerja dari anggota TNI. Tugas TNI tidak hanya mempertahankan wilayah RI saja, tetapi juga ikut menjaga perdamaian dunia. Hal ini diwujudkan dengan menurunkan anggota TNI di negara-negara di dunia yang sedang mengalami konflik.

Peserta upacara terdiri dari Anggota Yonif 714 Sintuwu Maroso, anggota Kepolisian dari Polres Poso, anggota Satpol PP Kab. Poso, anggota Pramuka Kab. Poso, Siswa-siswi SMU Kab. Poso dan Pegawai Negeri Sipil Kab. Poso.

Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan persembahan puisi dan hiburan musik. Kemudian persembahan pemenang kompetisi alat musik bambu dalam rangka menyambut HUT TNI ke-66.

Pada malam harinya, pesta dilanjutkan dengan hiburan musik yang mengajak warga Kab. Poso larut dalam kegembiraan para pejuang Indonesia yang selalu mempertahankan dan mengamankan wilayah NKRI ini dari segala ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Jayalah terus TNI!

Perkembangan Harga Sembako

PELOPOR, POSO, Perkembangan harga sembako akhir-akhir ini secara umu tidak ada perubahan yang signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Kabid. Industri dan Perdagangan, Bpk. Sarifuddin Haminuddin, SH yang ditemui di kantornya.

Menurut pantauan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Poso harga sembako terakhir untuk bulan September 2011 adalah harga beras rata-rata berkisar pada Rp. 6.500,- hanya jenis Super Win yang mencapai angka Rp. 7.000,-. Kemudian harga gula pasir dalam negeri mencapai Rp. 11.000,- dan gula pasir impor Thailand mencapai harga Rp. 12.000,-. Untuk harga minyak goreng merk Bimoli (620 ml) mencapai Rp. 11.000,-. Minyak Kelapa berkisar pada harga Rp. 9.000,-.

Harga daging sapi mencapai Rp. 70.000,-/kg dan daging ayam Rp. 40.000,-/kg. Telur ayam kampung mencapai Rp. 2.500,- dan ayam ras mencapai Rp. 1.100,-. Sedangkan untuk minyak tanah yang berasal dari pangkalan sebesar Rp. 2.900,- dan dari pengecer sebesar Rp. 6.000,-

Harga jual Kopra mengalami penurunan dari Rp. 5.300,- menjadi Rp. 4.400,-. Untuk harga kentang mengalami penurunan dari Rp. 12.000,- menuju Rp. 10.000,-. Kemudian harga Kol turun dari Rp. 5.600,- menjadi Rp. 5.000,-. Sedangkan untuk harga cengkeh mengalami kenaikan dari Rp. 114.000,- menjadi Rp. 123.000,- dan harga cabe keriting meningkat dari Rp. 10.000,- menjadi Rp. 14.000,-.