Selasa, 13 September 2011

Eratnya Kerukunan di Sausu

PELOPOR, PARIGI, Kerukunan umat beragama di Sulawesi Tengah semakin lama semakin penting. Mengingat semakin banyak konflik sosial horizontal yang terjadi di Indonesia ini. Baik itu disebabkan oleh SARA atau bukan, salah satu cara meminimalisirnya adalah dengan meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

Yan Owa, seorang guru agama di sebuah sekolah menengah pertama di Desa Maleali, Kec. Sausu, Kab. Parigi, selalu menjaga kerukunan di desa yang berbatasan langsung dengan Kab. Poso tersebut. “Upaya kami selaku tokoh agama Nasrani berusaha memberikan pencerahan kepada umat Nasrani agar tidak termakan isu yang dapat memecahkan kerukunan umat beragama”, ungkapnya.

Kerukunan tersebut justru dicontohkan dengan hal-hal kecil seperti kerja bakti secara gotong royong. “Sampai saat belum ada hal-hal yang negatif terjadi di wilayah Kec. Sausu, malah kami bersama-sama umat yang lain melakukan kerja bakti menyambut Hari Raya Idul Fitri bagi umat islam selaku saudara kami”, tambahnya.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Papa Ilo, seorang tokoh masyarakat yang beragama Hindu. “Kehidupan beragama di Kec. Sausu tergolong rukun dan damai antar pemeluk agama. Kita saling bekerja sama, ketika ada hari-hari besar setiap agama yang terwujud dalam bentuk kerja bakti, pemasangan umbul-umbul dan lampu jalan.”, imbuhnya.

Denmas, seorang tokoh masyarakat dari kalangan Islam, sangat mengedepankan komunikasi yang baik harus terjalin antar sesama pemeluk agama. “Sampai saat ini tidak pernah ada permasalahan yang begitu besar terjadi di wilayah kami. Dikarenakan komunikasi antar para tokoh agama disini sangat baik dan terbuka, dibarengi dengan pendekatan kekeluargaan yang sangat kental”, katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar