Selasa, 26 April 2011

MORAL YANG TERKOYAK ATAS NAMA KEBEBASAN

Berdirinya Bangsa ini bukan karena pemberian dari penjajah, tetapi karena perjuangan dengan harta, darah dan nyawa. Beribu-ribu pejuang telah gugur untuk mepertahankan kedaulatan Negara NKRI. Hal itu hanya dimiliki oleh jiwa para pejuang yang gigih tanpa pamrih. Namun anak bangsa saat ini, sebagai pengisi kemerdekaan, tidak lagi memiliki semangat dan rasa kebangsaan seperti para pejuang kita yang dahulu. Saat ini, sifat yang dimiliki adalah hanya pandai beretorika. Di sisi lain, moral dan ahlak telah terkoyak oleh sebuah kebebasan yang semu.

Kebebasan berpendapat bagi warga Negara merupakan sebuah hak yang tidak bisa ditawar lagi di negeri ini. Namun kebebasan itu bukanlah menjual bangsa sendiri, untuk kepentigan pribadi dan kelompok agar mendapatkan dana dan pujian dari negara lain.

Tidak lagi mengindahkan sopan satun dalam melakukan kritikan maupun mengeluarkan pendapat terhadap kebijakan pemerintah. Hanya mendahulukan kekerasan dan nafsu belaka agar pendapatnya dapat terlaksana demi mencapai tujuan orang lain, yang akhirnya menghacurkan bangsa kita sendiri.

Terkoyaknya moral generasi muda akibat dari doktrin yang dilahirkan oleh negara lain, yang memiliki tujuan dan kepentingan di tanah NKRI. Mereka berusaha melakukan perekrutan atas nama kebebasan dan ketika generasi bangsa hanyut dalam pemikiran mereka, maka visi dan misi mereka telah tercapai.

Apabila generasi bangsa tidak menyadari bahwa mereka telah ditempa dengan doktrin yang sesat dan dapat merusak tatanan persatuan dan kesatuan yang telah lama lekat di hati rakyat. Maka sudah pasti mereka tidak lagi memiliki jiwa kebangsaan dan idealisme terhadap Bangsa sendiri yang selama ini menjadi kekuatan bagi Rakyat Indonesia.

Perlu kita merenungkan kembali bahwa doktrin yang selama ini yang dijalankan oleh bangsa lain. Hal tersebut merupakan bagian dari misi untuk menghancurkan rasa persaudaraan dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini kuat dan kokoh. Sehingga dengan segala macam cara negara lain ingin mencoba menyusup atas nama kebebasan dan hak asasi manusia.

Semoga para Generasi Bangsa yang telah tersusupi oleh sebuah doktrin yang sesat, segera dapat menyadari bahwa mereka sebenarnya telah dijadikan spionase untuk menghancurkan bangsanya sendiri. Oleh karena itu, melalui tulisan ini untuk saling mengingatkan kepada kita sebagai anak bangsa yang lahir di bawah naungan Garuda Indonesia agar tidak terpengaruh terhadap doktrin-doktrin negara lain. Karena bangsa Indonesia memiliki jati diri sendiri. Elang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar